BAB II
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode
dalam sebuah pembelajaran sangat penting. Karena metode yaitu bagaimana
pembelajaran bahasa Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah
yang teratur, bertahap dari perencanaan, penyajian, sampai penilaian
hasil belajar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas tinggi metode
juga diperlukan dalam menyampaikan materi. Sehingga ada metode khusus
yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam
KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selain
itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai
sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh
untuk memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa
indonesia secara teratur.
Metode
bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa Indonesia
harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni
mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan
hasil belajar. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai metode dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia SD kelas tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah,
1. Apa pengertian metode?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi terhadap metode pembelajaran bahasa Indonesia?
3. Apa saja jenis metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas tinggi.
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah,
1. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian metode,
2. Agar pembaca dapat mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap metode pembelajaran bahasa Indonesia,
3. Agar pembaca dapat mengetahui jenis metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS TINGGI
A. PENGERTIAN METODE
Dalam
KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selain
itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai
sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh
untuk memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa
indonesia secara teratur.
Metode
bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa Indonesia
harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni
mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan
hasil belajar.
B. FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
1. Persamaan dan perbadaan antar sistem bahasa pertama siswa dengan bahasa kedua yang mereka pelajari.
2. Usia siswa pada saat mereka belajar bahasa indonesia
3. Latar belakang sosial budaya siswa
4. Pengalaman, pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa dalam bahasa yang dipelajarinya yang sudah mereka punyai.
5. Pengetahuan dan keterampilan berbahasa guru dalam bahasa yang akan dipelajarinya:
1) Guru bahasa menguasai bahan ajar
2) Guru bahasa mampu mengelola program-program belajar mengajar bahasa indonesia
6. Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipelajari siswa dalam masyarakat tempat dimana mereka berada.
7. Tujuan pembelajaran yang di inginkan
8. Alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran
9. Metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
C. JENIS-JENIS METODE DALAM BAHASA INDONESIA
1) Metode Audiolingual
Metode audiolingual sangat mengutamakan drill (pengulangan).
Metode itu muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam
belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan tertentu, perlu
penguasaan bahasa dengan cepat. Dalam audiolingual yang berdasarkan
pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal
kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru
meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan.
Langkah-langkah
yang biasanya dilakukan adalah (a) penyajian dialog atau teks pendek
yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa menyimak tanpa melihat teks
yang dibaca, (b) peniruan dan penghafalan teks itu setiap kalimat
secara serentak dan siswa menghafalkannya, (c) penyajian kalimat
dilatihkan dengan pengulangan, (d) dramatisasi dialog atau teks yang
dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas, dan (e)
pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan.
2) Metode Komunikatif
Desain
yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.
Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap
pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret yang merupakan produk
akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang
dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam
nonlinguistis. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah
perintah, pesan, laporan, atau peta, juga merupakan produk yang dapat
dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan
melalui penyelesaian tugas yang berhasil.
Contohnya
menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Tujuan itu dapat dipecah menjadi (a) memahami pesan, (b)
mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan, (c) mengajukan
pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi, (d) membuat catatan,
(e) menyusun catatan secara logis, dan (f) menyampaikan pesan secara
lisan.
Dengan
begitu, untuk materi bahasan penyampaian pesan saja, aktivitas
komunikasi dapat terbangun secara menarik, mendalam, dan membuat siswa
lebih intensif.
3) Metode Produktif
Metode
produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus banyak
berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan metode
produktif diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang terdapat dalam
pikirannya ke dalam keterampilan berbicara dan menulis secara runtun.
Semua gagasan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif.
Yang
dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya respon dari lawan
bicara. Bila kita berbicara lawan bicara kita adalah pendengar, bila
kita menulis lawan bicara kita adalah pembaca.
4) Metode Langsung
Metode
langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar yang
langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam komunikasi. Tujuan
metode langsung adalah penggunaan bahasa secara lisan agar siswa dapat
berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan bahasa Indonesia di
masyarakat.
Siswa
diberi latihan-latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan artinya
melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung.
5) Metode Partisipatori
Metode
pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa secara
penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Siswa
didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa
dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau
fasilitator.
Dalam
metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai subjek.
Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga aktif dalam
memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding, dan
sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan motivasi,
pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks siswa menjadi
tumpuan utama.
6) Metode Membaca
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa.
Berikut langkah-langkah metode membaca:
(1)
pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke siswa.
Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat
(2)
Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15 menit
(untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari sebelumnya)
(3) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab
(4) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika dipandang perlu oleh guru
(5) Pembicaraan kosakata yang relevan
(6) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan) atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya yang berkaitan dengan isi bacaan.
7) Metode Tematik
Dalam
metode tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke
dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami
adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah dan disajikan
secara kontekstualitas, kontemporer, konkret, dan konseptual.
Tema
yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan lingkungan
siswa yang terjadi saat ini. Begitu pula isi tema disajikan secara
kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang di
lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Tema
tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara konkret. Semua
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang
dipunyainya. Konsep-konsep dasar tidak terlepas. Siswa berangkat dari
konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan,
dan pemahaman.
8) Metode Kuantum
Quantum Learning (QL)
merupakan metode pendekatan belajar yang bertumpu dari metode Freire
dan Lozanov. QL mengutamakan kecepatan belajar dengan cara partisipatori
peserta didik dalam melihat potensi diri dalam kondisi penguasaan diri.
Gaya belajar mengacu pada otak kanan dan otak kiri menjadi ciri khas
QL. Menurut QL bahwa proses belajar mengajar adalah fenomena yang
kompleks. Segala sesuatu dapat berarti setiap kata, pikiran, tindakan,
dan asosiasi, serta sejauh mana guru mengubah lingkungan, presentasi,
dan rancangan pengajaran maka sejauh itulah proses belajar berlangsung.
Hubungan
dinamis dalam lingkungan kelas merupakan landasan dan kerangka untuk
belajar. Dengan begitu, pembelajar dapat mememori, membaca, menulis, dan
membuat peta pikiran dengan cepat.
9) Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work)
Mengorganisasikan
siswa dalam kelompok kecil merupakan metode yang banyak dianjurkan oleh
para pendidik. Metode ini dapat dilakukan untuk mengajarkan
materi-materi khusus. Kerja kelompok kecil merupakan metode pembelajaran
yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut untuk memperoleh
pengetahunan sendiri melalui bekerja secara bersama-sama. Tugas guru
hanyalah memonitor apa yang dikerjakan siswa. Yang ingin diperolah
melalui kerja kelompok adalah kemampuan interaksi sosial, atau kemampuan
akademik atau mungkin juga keduanya.
10) Metode Alamiah
Metode
ini banyak memiliki nama, yaitu metode murni, metode natural atau
“customary method”. Metode ini memiliki prinsip bahwa mengajar bahasa
baru (seperti bahasa kedua) harus sesuai dengan kebiasaan belajar
berbahasa yang sesungguhnya sebagaimana yang dilalui oleh anak-anak
ketika belajar bahasa ibunya. Proses alamiah inilah yang harus dijadikan
landasan dalam setiap langkah yang harus ditempuh dalam pengajaran
bahasa kedua, seperti bahasa Indonesia.
Seperti
Anda ketahui proses belajar bahasa anak-anak dimulai dengan mendengar,
kemudian berbicara, kemudian membaca dan akhirnya menulis atau
mengarang. Jadi pada awal pelajaran, gurulah yang banyak
berbicara/bercerita dalam rangka memperkenalkan bunyi-bunyi, kosa kata
dan struktur kalimat sederhana. Setelah mereka dapat menyimak dengan
baik, kemudian anak-anak diajak berbicara dan selanjutnya mulai
diperkenalkan dengan membaca dan menulis.
11) Metode Terjemahan
Metode
terjemahan (the translation method) adalah metode yang lazim digunakan
untuk pengajaran bahasa asing, termasuk dalam hal ini Bahasa Indonesia
yang pada umumnya merupakan bahasa kedua setelah penggunaan bahasa ibu
yakni bahasa daerah. Prinsip utama pembelajarannya adalah bahwa
penguasaan bahasa asing dapat dicapai dengan cara latihan terjemahan
dari bahasa asing ke dalam bahasa ibu murid atau ke dalam bahasa yang
dikuasainya. Misal: latihan terjemahan dari Bahasa Indonesia ke dalam
bahasa daerah atau dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.
Kelebihan metode ini dalam hal kepraktisan dalam pelaksanaannya dan
dalam hal penguasaan kosakata dan tatabahasa dari bahasa yang baru
dipelajari siswa.
12) Metode Pembatasan Bahasa
Metode
ini menekankan pada pembatasan dan penggradasian kosakata dan struktur
bahasa yang akan diajarkan. Pembatasan itu dalam hal kekerapan atau
penggunaan kosakata dan urutan penyajiannya. Kata-kata dan pola kalimat
yang tinggi pemakaiannya di masyarakat diambil sebagai sumber bacaan dan
latihan penggunaan bahasa. Pola-pola kalimat, perbendaharaan kata, dan
latihan lisan maupun tulisan dikontrol dengan baik oleh guru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam
KBBI (2001: 740) metode yaitu cara yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Selain
itu, juga didefanisikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa indonesia metode diartikan sebagai
sisitem perencanaan pembelajaran bahasa indonesia secara menyeluruh
untuk memilih, mengorganisasikan, dan meyajikan materi pelajaran bahasa
indonesia secara teratur.
Metode
bersifat prosedural artinya, penerapan pembelajaran bahasa Indonesia
harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur, bertahap yakni
mulai perencanaan pembelajaran, penyajian sampai dengan penilaian dan
hasil belajar.
Beberapa
metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu, Metode Audiolingual,
Metode Komunikatif, Metode Produktif, Metode Langsung, Metode
Partisipatori, Metode Membaca, Metode Tematik, Metode Kuantum, Metode
Diskusi, Metode Kerja Kelompok Kecil (Small-Group Work), Metode Alamiah, Metode Terjemahan, Metode Pembatasan Bahasa.
B. SARAN
Adapun
saran kami adalah selayaknya guru bisa menentukan metode sebelum
pembalajaran bahasa Indonesia, karena dengan begitu guru bisa
mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Karena metode merupakan
serangkaian proses dari awal sampai akhir pembelajaran. Karena itulah
metode dalam sebuah pembelajaran sangat penting bagi seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Tatat. Modul 4 : Pendekatan dan Metode Pembelajaran Bahasa Di Sekolah Dasar.
Madusari, Endah Ariani, dkk. 2009. Metodologi Pembelajaran. Jakarta: KKG BERMUTU Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.
Santosa, Puji dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.